Dosen TKBA Jurusan Teknik Sipil PNL Isi Kuliah Tamu di STMKG tentang Dampak Tsunami dan Sea Level Rise

Dosen TKBA Jurusan Teknik Sipil PNL Isi Kuliah Tamu di STMKG tentang Dampak Tsunami dan Sea Level Rise

Tangerang – Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG) menyelenggarakan kuliah tamu secara luring di kampus STMKG Tangerang pada Selasa, 12 Agustus 2025. Tema yang diangkat yaitu “Pemodelan dan Analisis Risiko Tsunami: Pendekatan Multi-Sumber dan Dampaknya di Wilayah Pesisir”.

Brosur Kegiatan Guest Lecture Dr. Tursina, S.T., M.T. di STMKG Tangerang

Salah satu yang menjadi narasumber adalah Dr. Tursina, S.T., M.T., dosen Prodi Teknologi Konstruksi Bangunan Air (TKBA) Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL), yang memaparkan topik “Dampak Tsunami di Banda Aceh dalam Konteks Sea Level Rise: Simulasi Numerik dan Analisis Probabilistik”. Dalam pemaparannya, Dr. Tursina menjelaskan bahwa kenaikan muka air laut (sea level rise) berpotensi memperparah dampak tsunami di masa depan.

Selain itu, kuliah tamu ini juga menghadirkan Prof. Dr. Syamsidik, M.Sc. (Guru Besar Program Studi Teknik Sipil USK sekaligus Ketua Tsunami and Disaster Mitigation Research Center/TDMRC USK) dan Haekal Azief Haridhi, S.Kel., M.Sc., Ph.D. (Koordinator Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Kelautan dan Perikanan USK). Peserta kuliah tamu terdiri dari taruna-taruni serta dosen STMKG. Kegiatan berlangsung secara interaktif melalui diskusi aktif antara peserta dan narasumber.

Dr. Tursina, S.T., M.T. saat Pemaparan Materi Potensi Genangan Tsunami

Acara ini merupakan bagian dari implementasi riset kolaboratif hibah penelitian terapan skema DRTPM Kemendikbudristek tahun 2025 yang diketuai oleh Haekal Azief Haridhi, S.Kel., M.Sc., Ph.D dengan judul penelitian “SIMusTi 1.0: Sistem Evaluasi Tsunami Non-Seismik Multi Sumber”. Penelitian ini melibatkan tim peneliti dari USK, STMKG, dan PNL, dengan Dr. Tursina sebagai salah satu dari anggota peneliti.

Melalui kegiatan ini, diharapkan terjalin sinergi antara akademisi, peneliti, dan taruna-taruni calon ahli meteorologi–klimatologi–geofisika dalam memperkuat kapasitas ilmu pengetahuan serta mitigasi risiko bencana di Indonesia.

[Tursina]