Kolaborasi Vokasi–Industri: Dosen dan Mahasiswa JTS PNL Lakukan Survey Stock Opname (STO) di PT Pupuk Iskandar Muda (PIM)

Kolaborasi Vokasi–Industri: Dosen dan Mahasiswa JTS PNL Lakukan Survey Stock Opname (STO) di PT Pupuk Iskandar Muda (PIM)

Lhokseumawe — Komitmen Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) dalam memperkuat sinergi antara dunia pendidikan vokasi dan industri kembali diwujudkan melalui partisipasi aktif dalam kegiatan Survey Stock Opname (STO) pupuk di PT Pupuk Iskandar Muda (PIM).

Foto Bersama Tim Survey STO Pupuk di Gudang PT. PIM

Kegiatan pengukuran ini dilakukan secara rutin setiap bulan terhadap Gudang Raw Material Storage (RMS), NPK Bulk Storage (NBS), dan Urea Bulk Storage (UBS). Tujuannya adalah untuk mengukur volume fisik stok pupuk dan memverifikasi kesesuaian data antara catatan sistem dan kondisi di lapangan. Pengukuran dilakukan menggunakan Leica Laser Scanner RTC360 3D, alat teknologi terbaru di industri survei.

Dr. Ibrahim, selaku Ketua Tim Survey JTS PNL, menjelaskan bahwa “Kerja sama yang telah berjalan sejak Desember 2024 ini merupakan bagian dari penguatan sinergi antara pendidikan vokasi dan industri.” Dalam kegiatan ini, tim JTS PNL juga mengikutsertakan mahasiswa yang menjadikan studi kasus ini sebagai judul Tugas Akhir mereka. Keterlibatan mahasiswa tersebut berdampak signifikan terhadap peningkatan kompetensi lulusan.

Ir. Feryza, S.T., IPM, perwakilan dari PT PIM, mengapresiasi partisipasi tim survei JTS PNL dalam kegiatan STO. “Kegiatan ini bukan hanya memberikan pengalaman teknis semata, tetapi juga menjadi ajang pembentukan karakter kerja profesional. Mahasiswa diperkenalkan dengan standar kerja industri yang ketat, sistem koordinasi tim, serta pentingnya ketepatan dan ketelitian dalam pencatatan dan pelaporan data,”

Melalui pelaksanaan STO bersama PT PIM, PNL tidak hanya mempererat hubungan kelembagaan dengan dunia industri, tetapi juga secara konsisten menanamkan budaya kerja, tanggung jawab, dan keterampilan teknis sebagai bekal penting bagi mahasiswa menghadapi dunia kerja. Kegiatan ini menjadi contoh konkret bagaimana pendidikan vokasi yang adaptif dan kolaboratif dapat memberikan manfaat langsung, baik bagi mahasiswa maupun mitra industri.

Mulizar, S.T., M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil PNL, mendukung keterlibatan pendidikan vokasi dalam menyelesaikan permasalahan industri. “Kami ingin mahasiswa hadir bukan hanya sebagai pelajar, tetapi sebagai mitra profesional yang siap berkontribusi,” ungkapnya. Pernyataan ini mencerminkan semangat JTS PNL dalam mendorong staf dan mahasiswa untuk tidak hanya memahami teori, tetapi juga menguasai keterampilan terapan yang relevan dan dibutuhkan industri.

[Muhammad Ikram]